GlestRadio.com, Jakarta - Ketua MPR Taufiq Kiemas tidak setuju dengan desakan sejumlah pihak yang meminta Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu ditutup karena diduga terlibat gerakan Negara Islam Indonesia (NII).
Menurut Kiemas, Al-Zaytun tak perlu ditutup. Yang perlu dilakukan adalah pelurusan kembali ideologi Islam yang dianutnya. "Saya rasa sekolahnya (pesantren, red) nggak perlu ditutup. Tinggal kembali diluruskan saja ideologinya," ujar Kiemas di MPR, Jakarta, Rabu (4/5/2011).
Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDI Perjuangan ini juga mengimbau agar dilakukan dialog dan komunikasi dengan pihak Al-Zaytun. "Bukan perubahan kurikulum tapi diajak berunding. Kita nggak bisa berhentikan lagi. Kalau orang mau lurus masa nggak boleh," ujarnya.
Seperti diberitakan, Ponpes Al-Zaytun dikait-kaitkan dengan gerakan bawah tanah Negara Islam Indonesia (NII). Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 2002 pernah menyatakan bahwa ponpes tersebut memiliki kaitan sejarah dengan NII, karena pimpinannya, AS Panji Gumilang adalah mantan pimpinan NII. [mah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar