GlestRadio.com - Belum lama pemerintah daerah Kabupaten Tangerang memberlakukan absen sidik jari, mulai diberlakukan hingga berita ini ditayangkan masih banyak pro dan kontra. Namun semakin hari semakin banyak yang mengeluh karena Absen Sidik jari ini.
Keluhan muncul karena kebijakan pemerintah kabupaten Tangerang yang ingin memperbaiki kinerja PNS-nya justru menjadi boomerang untuk para PNS di kabupaten Tangerang.
"Contohnya setiap hari jum'at kami harus pulang jam lima sore, dimana ketika sampai rumah apalagi pakai kendaraan umum atau jemputan kami tidak bisa sholat magrib, jalanan pulang macet karena bentrok dengan jam pabrik pulang kerja" ungkap salah satu pegawai yang tak mau disebutkan namannya.
"selain itu, setiap kami terlambat atau tidak absen satu kali antara pagi atau sore kami dipotong, padahal walau telat pekerjaan kami banyak, bahkan kami kerap kelapangan dan menghasilkan pekerjaan, namun tetap saja dipotong" tambahnya mengeluh.
Hal tersebut bukan terjadi pada satu SKPD dan instansi pemda Tangerang, namun hampir rata-rata jika di survei seluruh SKPD mengalami dan mengeluhkan hal yang sama.
"kami tidak keberatan dengan sidik jari, namun jangan tunjangan kami yang dipotong, harusnya sama seperti pemkot Tangerang, yang memotong dari uang harian atau uang transpot atau bisa dikatakan uang prestasi bagi yang masuk dan rajin" Ungkap PNS lain yang dikonfirmasi masalah fingger Print ini.
Tak khayal kepala SKPD yang tentunya banyak tugas lainnya, kini disibukan dengan pembuatan Surat Perintah atau Surat Tugas agar staffnya dapat bekerja dengan baik dan tidak dibebani oleh situasi geografis komplek Pemda Kabupaten Tangerang yang rata-rata jauhnya 20-30km dari 70% PNS Kabupaten Tangerang yang kini masi berdomisili di Kota Tangerang.
Keluhan serupa pun datang dari SKPD yang memiliki UPTD dan kegiatan pengawasan bahkan pembangunan yang ada diseluruh wilayah Kabupaten Tangerang, yang jika seseorang harus mengawas atau tugas dinas ke Teluk Naga dari Tigaraksa dan harus absen sore lagi ke Tigaraksa, maka akan membuat kinerja PNS Kabupaten Tangerang tidak efektif dan boros waktu.
Sementara itu, Pipin Firmanudin dari LSM cinta Negeri mengungkapkan, "bahwa harusnya diterapkan sidik jari online sehingga PNS Kabupaten Tangerang bisa absen dari SKPD terdekat atau Instansi terdekat jika berada jauh dari kantornya, dan semestinya selain memberlakukan disiplin, Pemda kabupaten Tangerang mesti memberikan reward untuk para PNSnya yang benar-benar bekerja dan memiliki absen yang lengkap, jangan asal potong dan di beri sanksi apalagi santer terdengar sistem perhitungan akumulasi absennya sering error dan tidak sesuai kenyataan, dimana yang rajin masuk terkadang masih dianggap tidak masuk, yang tidak rajin bahkan bisa lebih bagus hasilnya"
Dari LSM Tangerang Berkah pun Irwanto menambahkan "yang perlu dipertanyakan adalah kemana larinya uang potongan PNS yang terlambat atau tidak masuk, apakah masuk kas daerah, kas negara atau kas pribadi?, karena tidak jelas mekanisme dan pengawan pemotangan tunjangan daerah atau TPP dari absen PNS Kabupaten Tangerang ini.."
Saat dikonfirmasi beberapa pejabat Kabupaten Tangerang, meraka pun sebagian mengeluhkan absen sidik jari ini dan terdengar kabar bahwa akan ada perbaikan sistem untuk sidik absen jari ini, dikarenakan beberapa faktor seperti Geografis Kabupaten Tangerang yang luas, sarana tranportasi yang belum memadai, dan reward kepada PNS yang rajin belum siap digulirkan. (Red/109)
Setuju..kaji ulang tuh sistemnya..proyek siapa, kemana larinya dana potongan TPP PNS Kabupetan Tangerang?
BalasHapusMasa kalah sama Kota Tangerang? yang nota bene adiknya Kabupetan Tangerang hehe..disini yang dipotong uang harian bos..bukan TPP, kasian amat PNS Kabupaten Tangerang
BalasHapusPNS oh PNS..., tapi kemana larinya tuh potongan yanh hehehe...!!
BalasHapusSaya bekerja di rumah sakit kabupaten.
BalasHapusPekerjaan saya dimulai dari jam 8kurang sampai jam 4.30 sore krn operan biasanya 30menit
dengan sistem dua shift dan selalu bekerja dgn jam kerja melebihi jam kerja bulanan.
setiap bulan saya selalu mendapat potongan dengan kisaran
12-60rbu dgn alasan telat atau nggak absen saat datang/pulang jadi dihitung telat atau pulang cepat.
Padahal dgn sistem shift bgni datang telat atau cepat yah nggak mungkin, ada pasien yg merupakan tanggung jawab saya dgn tuhan.
Dan sedihnya tempat kerja saya malah tidak mau mengkaji tentang masalah ini, apa mesin finger nya gak eror atau rusak?
Laporan ke bkd tentang kinerja saya pun jelek kan dgn laporan pemotongan itu.. tolong dikaji lagi lah aturan nya. Kurang kerja dipotong, tpkelebihan jam kerja itungannya gmn?
Kemana tuh uang potongannya?, aneh bagian telat dipotong yang lembur atau kelebihan jam kerja ngak dibayar
BalasHapusapa perlu dikaji lagi kebijakannya untuk absensi?
BalasHapustidak kondisional...harunya reward bukan potongan...!!!modusnih
BalasHapusitulah .......Kabupaten Tangerang yg Kita Cintai...., kalau nggak gitu BUKAN Kab. Tangerang
BalasHapus