• Breaking News

    Glest RadioSini...::...Iklankan Produk dan Usaha Anda di www.glestradio.com atau di Glest Radio ...::...Anda Sedang Mendengarkan Glest Radio Streaming, yang dipancarluaskan dari Graha Glest - Tangerang - Banten....::...GLEST GO Green...:::...Mau Pasang iklan Di Glest Radio atau situs glestradio.com silahkan Klik Di Sini

    Pembukaan Gerbang Tol Cikarang Kacau


    GlestRadio.com - CIKARANG  BARAT-Pembukaan perdana gerbang tol (GT) Cikarang Utama oleh Jasa Marga di KM 29.200 Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Selasa (2/3) dinihari kacau balau.
    Penyebabnya, mesin otomatis di gardu masuk dan keluar tidak beroperasi sempurna. Puluhan petugas pun dikerahkan membagikan tiket secara manual kepada para pengguna tol.

    Dampak kekisruhan itu, terjadi kemacetan hingga 200 meter menjelang gerbang tol Cikarang. Bahkan, beberapa pengguna tol yang tidak mengetahui mulai dioperasionalkan gerbang tol pengganti Pondokgede Timur tersebut, nyaris terjadi kecelakaan beruntun. Beberapa diantara mereka terpaksa mengerem mendadak.
    ’’Yang benar aja sih Jasa Marga meresmikan gerbang tol tanpa pemberitahuan di pintu tol Bandung. Hampir saja saya tabrakan karena di depan sana pada ngerem mendadak,” ujar Warda, salah satu pengguna jasa tol dari arah Bandung.
    Sejumlah pengguna tol lainnya mengeluhkan pemberlakuan tarif tol baru. Nurdin (34) mengaku  dirinya masih bingung atas pemberlakuan tarif baru.
    Biasanya, dia hanya membayar Rp4000 sekali masuk dari GT Bekasi Barat ke GT Cikarang Pusat. Sekarang harus merogoh kocek Rp5500 per sekali masuk. “Memang gila Jasa Marga ini,” katanya dengan nada emosi.
    Seharusnya, kata dia, dengan pemberlakuan tarif baru ini pelayanan juga harus diberikan senyaman mungkin. Salah satunya, lampu penerang jalan di dalam tol masih banyak yang mati.
    “Lihat saja kalau sudah malam, banyak lampu PJU tol ada saja yang mati,” kata pria yang bekerja di Pemda Kabupaten Bekasi ini.
    Kebingungan atas sistem baru yang diterapkan Jasa Marga dengan dibukanya GT Cikarang Utama ini juga dialami Ketua DPRD Kabupaten Bekasi.
    Dia mengaku kaget dan bingung dengan sistem baru di yang diterapkan di GT Cikarang Utama ketika dirinya hendak berangkat dari Tambun menuju Cikarang Pusat dan keluar keluar tol. “Sosialisasinya lemah. Masyarakat banyak yang bingung,’’ tutur politisi Partai Demokrat ini.
    Bupati Bekasi Sa’duddin berjanji akan berkoordinasi dengan DPRD terkait pemberlakukan GT Cikarang Utama yang kurang sosialisasi ke masyarakat ini. “Kita koordinasikan dulu dengan dewan, baru bertindak,” katanya.
    Terpisah, Direktur Utama PT Jasa Marga, Frans Sunito mengakui adanya antrean saat operasional perdana itu karena para pengendara tengah menyesuaikan diri dengan mesin kartu elektrik yang tersedia di gardu tol.
    ’’Mungkin karena para pengendara ini masih bingung dengan pengoperasian pintu tol ini. Makanya kami siagakan petugas di gerbang tol untuk menjelaskan dan memandu pengendara mengambil kartu elektrik tersebut,” terangnya kepada Radar Bekasi.
    Dia juga tidak memungkiri kartu elektrik tidak berfungsi karena sensor yang bisa mendeteksi jenis golongan kendaraan ikut tidak berfungsi. Frans berkelit hal itu bukan karena mesinnya tidak berfungsi melainkan masih masa penyesuaian.
    ’’Itu bukan tidak berfungsi dengan baik, tapi ada beberapa hal yang belum disetting. Wajar saja mesin baru mungkin harus disesuaikan terlebih dulu,” kelitnya.
    Terkait kenaikan tarif tol yang baru, Kepala Cabang Jasa Marga Jakarta-Cikampek Budi Pramono menjelaskan pengaturan tarif baru sebenarnya memudahkan bagi pengendara  jarak jauh.
    Sebab dari arah Jakarta hingga gerbang tol Cikarang Barat tidak dikenakan biaya. Sementara bagi pengguna tol jarak dekat dikenakan tarif flat Rp3500.
    ’’Mereka yang masuk tol dari arah Jakarta jika menuju Bandung, bebas biaya hingga Cikarang. Sementara Bekasi Barat-Pondokgede Timur dikenakan Rp3500,” jelasnya.
    Budi menambahkan, alasan pembukaan GT Cikarang Utama untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di GT Pondokgede Timur.
    Pasalnya, setiap hari tumpukan kendaraan yang melintas di ruas tol Jakarta-Cikampek sebanyak 77 ribu kendaraan per hari dan Cikampek 74 ribu kendaraan per hari. Sedangkan, untuk gerbang tol keluar hanya tersedia 17 gardu dan gardu masuk hanya 8 gardu.
    GT Cikarang Utama sendiri menyediakan 32 gardu, 21 gardu keluar dan 11 gardu masuk. ”Jadi saya optimistis pengentasan kemacetan itu bisa terurai dalam waktu beberapa minggu ke depan,’’ tandasnya.
    Hanya saja, pantauan Radar Bekasi, tidak semua gardu itu dioperasikan. Dari 11 gardu tol arah Cikarang menuju Jakarta hanya dibuka 6 gardu. Sementara dari arah Jakarta menuju Cikampek hanya dioperasikan 4 gardu dari 14 gardu yang tersedia.
    Tadi malam, ikut memantau operasional pembukaan perdana GT Cikarang, Direktur Utama Jasa Marga, Frans Sunito, Direktur Operasional Adityawarman, Kepala Divisi Manajemen Operasi, Septerianto Sanaf, dan Kepala Kantor Cabang Jakarta-Cikampek, Budi Pramono.




    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Hosting Unlimited Indonesia
    DomaiNesia

    Feng Shui

    Promo