GlestRadio.com - Kementerian Agama sebagai penyelenggara ibadah haji, diminta untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan bagi para jemaah, sejak pemberangkatan dari Tanah Air sampai di Arab Saudi.
"Tim kesehatan haji harus lebih disiplin membina dan menangani kesehatan jemaah. Berikan pengawasan lebih besar pada orang-orang yang berisiko tinggi, karena diketahui memiliki riwayat penyakit," kata Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) , Ali Maschan Moesa.
Data Media Center Haji di Kementerian Agama, menyebutkan, hingga Rabu (10/10/2012) siang, penyebab jemaah haji asal Indonesia yang meninggal, terutama akibat sakit, seperti hipertensi, sistem sirkulasi, dan sistem pernafasan.
Mereka berasal dari kelompok terbang (Kloter) dari Aceh, Medan, Jakarta, Solo, Surabaya, Makassar, Padang, dan Palembang.
Ali Maschan Moesa prihatin atas meninggalnya jemaah haji asal Indonesia. Dia berharap, para jemaah lebih menjaga kesehatan, dan petugas haji meningkatkan pelayanan kesehatan. Itu dapat dilakukan sejak keberangkatan jemaah, sampai ketika mereka menjalankan ibadah di Arab Saudi.
"Petugas harus lebih disiplin dan teliti. Apalagi, sebagian dokter menemani jemaah sejak dari Tanah Air," katanya.
Para jemaah juga diharapkan lebih menjaga kesehatan. Cuaca di Makkah saat ini sangat panas pada siang hari, bahkan bisa mencapai suku 40 derajat Celcius. Itu cukup terik untuk jemaah asal Tanah Air.
Mereka perlu diingatkan untuk tidak terlalu menguras tenaga, dan harus banyak minum air putih.
Politisi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengungkapkan, sebagian anggota Komisi VIII DPR sudah berangkat ke Arab Saudi, dan sisanya bakal menyusul pada 19 Oktober nanti.
"Kami ikut mengawasi dan mencatat proses penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Air dan di Arab Saudi," katanya.
Menurut data Kementerian Agama, total jemaah haji asal Indonesia tahun ini 211.000 orang, yang terdiri atas 194.000 jemaah reguler dan 17.000 jemaah plus.
Pemberangkatan terus dilakukan sampai 20 Oktober. Puncak pelaksanaan ibadah haji, dilaksanaan saat wukuf yang diperkirakan jatuh pada 25 Oktober 2012.
Sumber : Kompas
Editor :Agus Mulyadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar