- Makan bersama
Sehabis salat Ied, warga satu kompleks biasanya saling bersilaturahmi bersama. Dengan cara itu, warga bisa membagi wakatu dan perut dengan makan bersama tetangga satu kali saja. Makan bersama terhitung sebagai makan pagi, setelah itu mungkin kita tinggal bersiasat dengan makan siang bersama kerabat.
- Jangan lapar mata
Hidangan Lebaran jadi lebih istimewa karena disiapkan oleh keluarga kita yang terkenal piawai memasak. Hidangan yang bikin kangen itu memagn hanya dicicipi setahun sekali. Meski demikian, tentu kita tak boleh lapar mata. Makan boleh-boleh saja, tetapi ingat bahwa masih banyak tempat yang akan kita kunjungi.
- Ambil porsi kecil
Ambil porsi kecil saja setiap kali ditawari makan saat bersilaturahmi. Contohnya, ambil tiga potong ketupat dan secuil rendang atau ayam dan satu sendok sayur labu siam.
- Sekedar icip-icip
Porsi kecil juga perlu kita terapkan dalam menikmati camilan. Sekadar icip-icip, itu prinsipnya. Jika ingin menikmati tape ketan, cukup ambil satu sendok makan saja. Kastangel? Ya satu potong saja. Kacang bawang atau mete, bolehlah satu sendok makan.
- Minum cukup air putih
Hindari softdrink atau minuman manis lainnya. Jika ada es puter tersaji, tetap mengambil kalau memang ingin, tetapi hanya satu porsi kecil.
- Konsumsi penawar lemak
Setelah seharian berkunjung ke handai taulan dan mengonsumsi makanan serba berlemak, minum teh hijau untuk melarutkan lemak seperti orang Tiongkok. Keesokan hari setelah bangun tidur, minumlah air putih hangat yang diberi perasan jeruk lemon. Minuman itu bagus untuk melakukan detoksifikasi tubuh. Buang air besar jadi lancar.
Kemudian, perbanyak makan sayur dan buah yang kaya serat untuk membersihkan lemak yang kita konsumsi di Lebaran hari pertama.
Sumber : Kompas
Editor : Lusia Kus Anna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar