• Breaking News

    Glest RadioSini...::...Iklankan Produk dan Usaha Anda di www.glestradio.com atau di Glest Radio ...::...Anda Sedang Mendengarkan Glest Radio Streaming, yang dipancarluaskan dari Graha Glest - Tangerang - Banten....::...GLEST GO Green...:::...Mau Pasang iklan Di Glest Radio atau situs glestradio.com silahkan Klik Di Sini

    Kerawanan Masalah Selama Haji

    Jakarta - Glest Radio .com - Meskipun sudah memperbaiki sistem setiap tahunnya, bukan berarti penyelenggaraan haji bisa lepas 100 persen dari masalah. Setidaknya ada tiga titik rawan masalah yang harus diantisipasi.

    Demikian diungkapkan Dirjen Pembinaan Haji dan Umrah Slamet Rianto, dalam memberikan pembekalan petugas media center haji di Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (19/9/2011).

    Pertama adalah soal pemondokan. Pada tahun ini, pemondokan lebih dekat dari tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya, pemondokan berada di atas 4.000 meter, tahun ini paling jauh 2.500 meter. Karena itu, pada tahun ini tidak ada pengembalian uang pemondokan kepada jemahan seperti tahun lalu yang mencapai 500 Riyal.

    Karena, DPR mematok sewa pemondokan 3.100 Riyal. Sementara harga pemondokan sudah mencapai 3.700 Riyal, karenanya pemerintah melakukan subsidi melalui uang optimalisasi. Total subsidi yang diberikan mencapai Rp1,4 miliar.

    Kedua adalah persoalan makanan. Pada tahun ini sempat terjadi diskusi mengenai wacana mengembalikan makanan dari prasmanan ke nasi boks kembali. Pada beberapa tahun sebelumnya, nasi boks sempat menjadi masalah karena banyaknya nasi yang basi.

    Akhirnya diputuskan, makanan pada tahun ini dilaksanakan dengan prasmanan, sama dengan tahun 2010. Tapi, akan dilakukan pengaturan antrean dengan baik dengan cara sosialisasi waktu dan pembuatan dua jalur antrean sehingga tidak terjadi antrean panjang.

    Ketiga persoalan transportasi. Walaupun hanya tujuh persen yang disediakan transportasi karena jaraknya yang jauh, tetap saja harus diwaspadai. Apalagi, kata Slamet, saat puncak haji transportasi sulit berjalan dengan normal.

    Keempat adalah operasi Arafah-Mina. Dalam operasi ini harus dilakukan monitoring dengan baik, agar seluruhnya dapat mencapai ke Arafah. Karena utamanya haji adalah wukuf di Arafah. "Tidak ada yang tertinggal, kecuali mati dan sakit sangat berat. Kalau sakit masih bisa kita programkan safari wukuf," paparnya.

    Kemudian, melakukan perjalanan dari Arafah ke Muzdalifah, Mina, dan tawaf wada di masjidil haram dalam waktu yang terbatas.

    "Semuanya memang sudah diantisipasi dengan baik. Tapi kita tetap saja harus bersikap waspada. Kita harus cermat dalam operasional haji," tutupnya.
    (lam/okezone)

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Hosting Unlimited Indonesia
    DomaiNesia

    Feng Shui

    Promo