"Sangat bersyukur karena pelaksanaan ibadah haji berjalan lebih baik dari tahun lalu. Kalaupun ada hambatan, tidak mengganggu pelaksaan ibadah haji, terutama yang menyangkut rukun wajib haji,"kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Syairozi.
Menurut dia, yang cukup dirasakan sebagai kendala dalam puncak haji menyangkut transportasi Arafah, Muzdalifah dan Mina, sekalipun tidak terlalu merisaukan. Masalahnya, kalau dibandingkan dengan negara lain, seperti Malaysia, Singapura dan Thailand, ternyata transportasi untuk jemaah haji Indionesia jauh lebih baik.
Persoalan lain yang disampaikan adalah menyangkut pemulangan jemaah ke Tanah Air. Syairozi mengaku awalnya cukup mengkhawatirkan terhadap pengoperasian terminal barat karena menjelang detik-detik terkhir persiapan di Imigrasi belum berjalan.
"Tapi, Alhamdulillah saat menjelang pemulangan kloter pertama, ternyata dapat berjalan dengan baik,"katanya.
Mengenai keadaan bandara yang belum bersih, menurut Syairozi, hal itu mertupakan tanggung jawab Garuda Indonesia dengan otoritas bandara. Sebelumnya, jelas Syairozi, pihak otoritas bandara berjanji akan membersikan plaza yang digunakan untuk transit jemaah.
Namun, dalam kenyataannya hal itu belum dilakukan secara maksimal. Meski demikian ia berharap dalam beberapa hari ke depan bisa segera dibersihkan, termasuk tersedianya karpet untuk para jemaah.
Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama menunjukkan, hingga Sabtu (12/11) pukul 09.04 waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 13.04 WIB, sudah 13 kelompok terbang (kloter) yang mengangkut jamaah haji kembali ke Indonesia.
Tiga belas kloter tersebut tujuan debarkasi BTJ (Aceh), MES (Medan), PDG (Padang), BTH (Batam), JKG (DKI Jakarta), PLM (Palembang), JKS (Bekasi/Jawa Barat), SUB (Surabaya), dan BPN (Balikpapan) masing-masing sati kloter dan debarkasi SOC (Solo) dan UPG (Makassar) masing-masing dua kloter. Pemulangan jamaah haji ke Tanah Air sudah dimulai sejak 11 November 2011. (ant/tin/SuaraSurabaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar