Yaitu Melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah secara bersamaan, dengan demikian prosesi tawaf, Sa’i dan tahallul untuk Haji dan Umrah dilakukan satu kali atau sekaligus. Karena kemudahan itulah Jema’ah dikenakan “Dam” atau denda. yaitu menyembelih seekor kambing atau bila tidak mampu dapat berpuasa 10 hari. Bagi yang melaksanakan Haji Qiran disunnatkan melakukan tawaf Qudum saat baru tiba di Mekah.
Miqat bagi jema’ah yang berada di Madinah ialah Bir Ali (Zulhulaifah). Sedangkan bagi jema’ah yang sudah berada di Mekah miqatnya dapat dilakukan di Tan’im atau Ji’ranah. yang datang ke Mekah pada hari yang mepet ke tanggal 9 Zulhijah, Miqatnya dapat dilakukan diatas pesawat saat melintas daerah miqat.
PELAKSANAAN HAJI QIRAN
MIQAT ditanah air. Bagi yang memilih miqat ditanah air hendaknya melakukan persiapan ihram untuk haji sabagai berikut :
Memotong Kuku.
Memotong rambut secukupnya.
Mandi sunnat ihram.
Memakai wangi-wangian.
Memakai pakaian ihram.
MIQAT di Saudi. Jama’ah haji yang datang ketanah suci lebih awal biasanya akan berangkat duluan ke Madinah. Nanti mendekati “Hari Arafah” 9 Zulhijah baru menuju Mekah. Miqat dilaksanakan ditanah suci yaitu disalah satu tempat. Ditempat Miqat ini jama’ah melakukan hal-hal sebagai berikut :
Shalat sunnat ihram 2 rakaat, jika mungkin.
Berniat Haji : Labbaika Allahumma’ Hajjan.
Diperjalanan ke Mekah banyak-banyak membaca “Talbiah”
Tiba di Mekah jama’ah akan langsung masuk penginapan untuk istirahat sejenak, selama di mekah jema’ah melakukan kegiatan sebagai berikut :
Melakukan Tawaf Qudum (Tawaf sunnat waktu baru tiba di Mekah).
Boleh langsung Sa’i Setelah Tawaf Qudum, atau boleh juga sesudah tawaf Ifadah.
Jika melakukan Sa’i tidak boleh langsung bertahallul, sampai selesai seluruh kegiatan Ibadah Haji.
Sesudah tawaf Qudum dan Sa’i jama’ah menunggu waktu pelaksanaan haji yang dimulai tanggal 8 Zulhijah. Dalam waktu menunggu pelaksanaan haji itu, jama’ah Haji Qiran harus tetap mengenakan pakaian Ihram, dan mematuhi semua larangan yang berkenaan dengan ihram.
PELAKSANAAN HAJI QIRAN
TEMPAT TANGGAL KEGIATAN
Mekah 8 Zulhijah (pagi) Berangkat ke Mina atau langsung ke Arafah.
Mina 8 Zulhijah (siang – malam) Mabit atau menginap di Mina sebelum
berangkat ke Arafah, sebagaimana yang
dilakukan Rasullulah SAW
Mina – Arafah 9 Zulhijah (Pagi) Berangkat ke Arafah setelah matahari terbit
atau setelah shalat Subuh.
Arafah 9 Zulhijah (Pagi – sore) Berdo’a, zikir, tasbih sambil menunggu
waktu wukuf (pada tengah hari).
Shalat Zuhur dan Ashar di jamak qasar
(zuhur 2 rakaat, Ashar 2 rakaat)
dilaksanakan pada waktu zuhur
Setelah shalat laksanakan wukuf dengan
berdo’a, zikir, talbiyah, istiqfar terus
menerus setengah hari sampai waktu
Maqrib.
Arafah –Muzdalifah 9 Zulhijah (sore-malam) Setelah matahari terbenam segera berangkat
ke Muzdalifah. Shalat Maqrib dilaksanakan
di Muzdalifah di jamak dengan shalat Isya
seperti yang dilakukan Rasulullah.
Muzdalifah 9 Zulhijah (malam) Shalat Maqrib dan Isya dijamak ta’khir.
Mabit (berhenti sejenak) di Muzdalifah,
paling kurang sampai lewat tengah malam.
sambil mengumpulkan krikil untuk
melontar Jumrah Aqabah.
Mengumpulkan 7 butir batu krikil untuk
melontar “Jumrah Aqabah” besok pagi.
Setelah shalat subuh tanggal 10 Zulhijah
Mina 10 Zulhijah Melontar Jumrah Aqabah 7 kali.
Tahallul awal.
Lanjutkan ke Mekah untuk melakukan
tawaf ifadah, Sa’i dan disunatkan tahallul
Qubra.
Harus sudah berada kembali di Mina
sebelum Magrib.
Mabit di Mina, paling tidak sampai lewat
tengah malam.
Mina 11 Zulhijah Melontar Jumrah Ula, Wusta dan Aqabah
masing – masing 7 kali.
Mabit di Mina, paling tidak sejak sebelum
Maqrib sampai lewat tengah malam.
Mina 12 Zulhijah Melontar Jumrah Ula, Wusta dan Aqabah
waktu subuh masing – masing 7 kali.
Bagi yang Nafar awal, kembali ke Mekah
sebelum maqrib ,lanjutkan dengan tawaf
ifadah dan Sa’i serta Tahallul Qubra bagi
yang belum.
Bagi yang Nafar Tsani, mabit di Mina.
Mina 13 Zulhijah (pagi) Bagi yang Nafar Tsani :
Melontar Jumrah Ula, Wusta dan Aqabah
masing-masing 7 kali
Kembali ke Mekah
Mekah 13 Zulhijah (siang – malam) Tawaf ifadah, Sa’i dan Tahallul Qubra bagi
yang belum. Bagi yang sudah melakukan
Sa’i sesudah tawaf Qudum (ketika baru
tiba di Mekah) tidak perlu Sa’i langsung
saja melakukan Tahallul.Tawaf dan Sa’i
yang dilakukan juga berfungsi sebagai
Tawaf dan Sa’i Umrah.
Ibadah Haji dan Umrah selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar