Glest RADIO.com - MISRATA, — Seakan melampiaskan dendamnya, Moammar Khadafy melumat Misrata dengan gempuran artileri berat. Menurut warta APdan AFP pada Sabtu (11/6/2011), sedikitnya 31 orang tewas. Sementara itu, tercatat juga 150 orang luka-luka.
Aksi perang kali ini terhitung merupakan gempuran terdahsyat terhadap Misrata. Sampai kini, kelompok oposisi masih menguasai Misrata.
Aksi perang kali ini terhitung merupakan gempuran terdahsyat terhadap Misrata. Sampai kini, kelompok oposisi masih menguasai Misrata.
Tidak ada pertanda bahwa perang beranjak ke fase baru. Kendati begitu, kelompok oposisi di Misrata secara terbuka memperlihatkan ketidaksabaran mereka terhadap dukungan NATO.
Koordinator NATO di pihak oposisi, Fatih Bashagha, mengatakan, dia mengharapkan helikopter tempur Apache Inggris dikirim ke Misrata. Tetapi selama seminggu sejak dikerahkan ke Libya, tidak terlihat kehadiran Apache sampai ke kota itu. Selain itu, tidak banyak terlihat serangan udara oleh pesawat-pesawat tempur kelas tinggi NATO di Misrata dalam pekan ini.
Koordinator NATO di pihak oposisi, Fatih Bashagha, mengatakan, dia mengharapkan helikopter tempur Apache Inggris dikirim ke Misrata. Tetapi selama seminggu sejak dikerahkan ke Libya, tidak terlihat kehadiran Apache sampai ke kota itu. Selain itu, tidak banyak terlihat serangan udara oleh pesawat-pesawat tempur kelas tinggi NATO di Misrata dalam pekan ini.
Sementara itu, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada televisi Turki bahwa dia sudah menawarkan kepada Kolonel Khadafy satu jaminan bahwa jika dia meninggalkan Libya, Turki akan menolong dia pergi ke mana saja dia mau. Erdogan mengatakan dia tidak memberikan tanggapan. Dia tidak menjelaskan jaminan seperti apa yang ditawarkannya.
(Kompas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar