Kota Bekasi - GlestRadio.com - Protes terhadap praktik poligami yang dilakukan pejabat publik terus terjadi di berbagai daerah. Beberapa waktu lalu puluhan ibu-ibu di Kota Bekasi mengatasnamakan Gerakan Wanita Anti Poligami (Gewap) misalnya menggelar aksi unjuk rasa sebagai bentuk protes.
Dengan membentangkan spanduk dan poster, para ibu-ibu tersebut menggelar aksi di depan pusat perbelanjaan Mega Bekasi Hypermall (Giant), depan pintu tol Bekasi Barat. Aksi tersebut mengundang perhatian para pengguna jalan yang melintas.
"Kami kaum perempuan di Kota Bekasi menolak praktek poligami, baik yang dilakukan oleh masyarakat umum, maupun para pejabat publik," kata Wina, salah satu koordinator aksi.
Menurut Wina, kasus skandal nikah siri Bupati Garut Aceng Fikri harus menjadi pembelajaran bagi masyarakat Kota Bekasi agar tidak salah memilih pemimpin pada Pilkada mendatang. "Jangan mau dipimpin orang yang doyan kawin. Praktek poligami jelas menyalahi aturan dan Undang-Undang," kata Wina.
Wina menambahkan, praktik Poligami cenderung memunculkan perilaku kepemimpinan yang korup. Pasalnya, pejabat yang berpoligami dipaksa memenuhi kebutuhan hidup para istri-istrinya dan sangat rentan memanfaatkan fasilitas dan anggaran negara. "Jangan sampai di Kota Bekasi ada pemimpin seperti Aceng Fikri," tegas Wina.
Momen ini pun di artikan sebagian kalangan sebagai black campain, namun terlepas dari itu memang banyak pejabat kota Bekasi, bahkan walikota Bekasi memiliki isteri lebih dari satu padaha sebaian berstatus PNS.
Sumber : Oke Zone dan Berbagai Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar