Glest Radio .com - Serangga jenis tomcat yang ditemukan di
Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Bekasijaya di Jalan Underpass Baru Durenjaya
Bekasi Timur Kota Bekasi Jawa Barat, ternyata sudah menyerang pemukiman
itu sejak 2011.
Menurut pihak pengelola Rusunawa Bekasijaya, Sumini, penghuni bahkan sudah mengalami serangan dahsyat dari serangga itu sejak bulan April hingga Juni 2011.
Menurut pihak pengelola Rusunawa Bekasijaya, Sumini, penghuni bahkan sudah mengalami serangan dahsyat dari serangga itu sejak bulan April hingga Juni 2011.
"Ratusan tomcat menyerang kavling-kavling warga, namun tidak ada
tindakan nyata dari dinas terkait," kata Sumini kepada VIVAnews, Rabu 21
Maret 2012.
Sumini mengungkapkan, dari 94 Kepala Keluarga (KK) yang menghuni Rusunawa, 62 KK di antaranya mengaku sudah terkena dampak dari keberadaan serangga yang cairan tubuhnya beracun tersebut.
"Warga yang terkena cairan tomcat, waktu itu sudah ada yang berobat ke dokter swasta. Tapi karena yang terserang makin banyak maka pihak pengelola berinisiatif mengajak ke puskesmas di Kelurahan Wismajaya," katanya.
Sumini menduga penyebab serangan tomcat ini adalah akibat adanya gangguan ekosistem. Karena disamping Rusunawa ada rawa yang ditanami kangkung dan bayam, namun dikeruk untuk perumahan.
"Untuk saat ini memang muncul lagi serangan tomcat, tapi hanya satu dua warga yang terkena serangga penyebar toksin berbahaya ini," katanya.
Saat tomcat pertama kali menyerang pada tahun lalu pengelola Rusunawa, sudah pernah lapor ke Dinas Perekonomian Rakat dan Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
"Anehnya dari pihak terkait sudah menyatakan ini bukan serangga berbahaya karena hanya memakan hama wereng. Tapi kenyataannya warga yang terkena serangan ini mengalami luka nanah," katanya.
Sumini menambahkan bahwa sejauh ini dari pihak Dinas Kesehatan. Kota Bekasi belum melakukan upaya apapun untuk mencegah meluasnya serangan tomcat ini.
"Cuma surat yang isinya hanya menyarankan untuk menghindari kontak dengan serangga. Serta kalau terkena gangguan alergi bisa menghubungi puskesmas terdekat," katanya.
Untuk serangan kali ini menurut Sumini, warga sudah lelah untuk melapor ke dinas terkait. "Warga paling berobat sendiri karena memang tidak ada tindakan nyata dari Pemkot Bekasi untuk mengatasi masalah ini," katanya.
Sebelumnya pengelola berencana untuk menyemprot Rusunawa dengan cairan non-insektisida. Namun hal itu urung dilakukan, akibat keterbatasan dana. "Makanya kita berharap, dinas terkait yang langsung turun melakukan pencegahan itu," ujarnya. (umi)
Sumber : VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar