• Breaking News

    Glest RadioSini...::...Iklankan Produk dan Usaha Anda di www.glestradio.com atau di Glest Radio ...::...Anda Sedang Mendengarkan Glest Radio Streaming, yang dipancarluaskan dari Graha Glest - Tangerang - Banten....::...GLEST GO Green...:::...Mau Pasang iklan Di Glest Radio atau situs glestradio.com silahkan Klik Di Sini

    Pasar Tradisional Yogya Akan Jadi Tujuan Wisata

    Yogyakarta, Glest Radio .com - Selain memenuhi kebutuhan konsumen, pasar-pasar tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta diproteksikan sebagai tujuan wisata. Para pedagang diberi pelatihan manajemen penjualan dan pasar serta kemasan berjualan untuk menarik konsumen. Jika pasar terlihat nyaman, bersih, dan higienis, maka bisa bersaing dengan pasar waralaba atau pasar modern.

    "Kami mau menghilangkan kesan kumuh di pasar tradisional. Tempat pertemuan antara pedagang dan pembeli harus ditata sedemikian rupa," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil-Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta, Astungkoro, Rabu, 7 Maret 2012.

    Upaya itu, kata dia, supaya masyarakat konsumen pasar tidak lari ke toko-toko waralaba atau pasar modern. Sebab mayoritas pengusaha atau pedagang pasar merupakan masyarakat pelaku ekonomi kecil dan menengah. Sedangkan toko-toko jejaring itu merupakan gurita usaha milik kelas kakap.

    Pasar-pasar tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta yang sudah menjadi percontohan pasar sebagai tujuan wisata belanja adalah pasar Beringharjo, yang tempatnya berada di kawasan Malioboro. Selain itu, pasar tradisional di Wonosari Gunungkidul.

    Ia menambahkan, di Daerah Istimewa Yogyakarta ada sebanyak 348 pasar tradisional. Sedangkan toko modern lebih dari 350 toko. Maka pasar tradisional perlu dilindungi dan ditingkatkan manajemen dan pelayanannya. "Yang perlu dibatasi itu pasar jejaring internasional yang merambah ke berbagai daerah," katanya.

    Saat ini telah didengungkan slogan membeli produk lokal, yaitu "Beli Indonesia". Tujuannya yaitu cinta produk lokal dengan menjual dan membeli produk dari dan ke pasar tradisional atau toko modern milik orang Indonesia, bukan jejaring pengusaha luar negeri.

    Jika pasar tradisional sudah ditata manajemen dan pelayanannya, bisa menjadi rujukan bagi pembeli seperti toko modern. Pada 2012 ini telah dipersiapkan dana alokasi khusus bagi pasar tradisional di Kabupaten Kulonprogo, Bantul, dan Gunungkidul sebesar Rp 3,7 miliar. Selain itu, ada dana dekonsentrasi pasar tradisional khusus di Kabupaten Kulonprogo sebesar Rp 5 miliar. "Tahun sebelumnya, dana dikonsentrasikan untuk Sleman dan Bantul," katanya.

    Astungkoro mencontohkan, pasar tradisional pada pagi hingga sore dipakai berjualan sembako, sedangkan malamnya bisa untuk pasar wisata kuliner, yaitu berada di Sleman, Kota Yogyakarta, dan Bantul. Maka perlu dijaga kebersihannya sehingga pengunjung tetap nyaman.

    MUH SYAIFULLAH/Tempo

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Hosting Unlimited Indonesia
    DomaiNesia

    Feng Shui

    Promo