• Breaking News

    Glest RadioSini...::...Iklankan Produk dan Usaha Anda di www.glestradio.com atau di Glest Radio ...::...Anda Sedang Mendengarkan Glest Radio Streaming, yang dipancarluaskan dari Graha Glest - Tangerang - Banten....::...GLEST GO Green...:::...Mau Pasang iklan Di Glest Radio atau situs glestradio.com silahkan Klik Di Sini

    Sistem Plat Nomor Ganjil Genap Akan Disosialisasi Pada Jam Sibuk

    Jakarta, Glest Radio - Untuk menekan tingkat kemacetan di Jakarta, Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya mengeluarkan usulan pemberlakuan pembatasan kendaraan pribadi dengan sistem plat nomor ganjil dan genap. 

    Pada penerapannya, polisi hanya akan mengizinkan mobil dengan angka ganjil di bagian belakang plat nomor pada hari tertentu dan angka genap pada hari lainnya.

    Bila sistem ini telah disetujui pemerintah, maka polisi akan memberlakukan sosialisasi plat nomor ganjil-genap tersebut. Rencananya, sosialisasi akan dilakukan tiap Senin dan Jumat.

    Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Royke Lumowa, sosialisasi dilakukan pada Senin dan Jumat karena dua hari itu adalah puncak jam kesibukan. "Kemacetan di Senin dan Jumat durasinya lebih lama, jadi cukup efektif jika diterapkan kebijakan itu dalam tahap uji coba," kata Royke usai peresmian Gerai Sentra Pelayanan Kepolisian di Pusat Pertokoan Gandaria City, Jakarta Selatan, Selasa 21 Juni 2011.

    Pada hari Senin, lanjut Royke, kemacetan dimulai pukul 06.30 WIB hingga 10.00 WIB. Sedangkan hari Jumat, kemacetan terjadi pukul 16.00 WIB sampai 21.30 WIB. Di luar hari itu, kemacetan terjadi mulai pukul 07.00 WIB hingga 09.30 WIB.

    Kemacetan pada hari Senin, menurut Royke, terjadi karena hari awal pekan di mana masyarakat disibukkan dengan beragam aktivitas. Para pekerja di Jakarta yang umumnya tinggal di kawasan perbatasan memulai kegiatannya pada jam yang sama sehingga kendaraan mereka menumpuk di jalanan. 

    Adapun pada hari Jumat, kepadatan terjadi karena animo masyarakat yang akan berakhir pekan atau para pekerja yang kembali ke rumah mereka di perbatasan Jakarta. "Sehingga, kemacetan kerap terjadi dari pinggiran Jakarta hingga dalam kota Jakarta," ujar Royke.

    Meski usulan ini merupakan wacana lama dan belum ada pembicaraan resmi dengan Dinas Perhubungan, namun Royke mengklaim bila garis besar ide atau grand design kebijakan sudah masuk dalam 20 langkah penanggulangan kemacetan. Selain itu, ide ini mendapat persetujuan dari Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan. "Menteri Perhubungan dan Pemda DKI sudah mendukung tapi belum ada rapat yang serius tentang ini,” ujarnya.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Hosting Unlimited Indonesia
    DomaiNesia

    Feng Shui

    Promo