Mekkah - GlestRadio .com - Rombongan anggota DPR yang meninjau jemaah haji Sektor 9 wilayah Bahutmah dan Misfalah, Mekkah, Arab Saudi, Selasa, menyimpulkan prosedur ibadah di Mekkah perlu ditata waktunya untuk mengurangi risiko fatal jemaah uzur yang kelelahan.
"Dari berbagai informasi yang kami himpun, faktor kelelahan sering menjadi pemicu awal bangkitnya ketidakberdayaan jemaah," kata anggota DPR Nova Iriansyah Nurin Sutie yang menjadi salah satu anggota rombongan beranggotakan empat orang pimpinan Muhammad Oheo Sinapoy tersebut.
Menurut Nova, ada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang membuat target dari dalam negeri bahwa jemaah di bawah bimbingannya akan mewujudkan 10 kali umroh. Oleh karena itu, jemaah dipacu terus-menerus beribadah sehingga fisik jemaah menjadi terganggu.
"Itulah awal mulanya terjadinya kondisi fatal. Begitu sampai di Mekkah pukul tiga dinihari, jemaah langsung diajak tawaf dan sa`i sampai pagi. Padahal jemaah umumnya kurang timur karena bangun pagi di Jakarta dan di pesawat tidak bisa tidur, kemudian langsung diajak beribadah fisik," kata Nova yang berasal dari Aceh itu.
Menurut dia, jemaah perlu dilihat kondisi fisiknya, karena mungkin perlu istirahat dulu sebelum melaksanakan umroh sehingga kebugarannya lebih terjamin.
Bila ibadah-ibadah sunah dipaksakan maka mungkin jemaah jatuh sakit dan terkendala dalam melaksanakan rukun haji pada prosesi Arafah, Muzdalifah dan Mina, lanjutnya.
Kondisi fisik, penentu
Harus dipertimbangkan bahwa jemaah haji sekarang banyak yang tua. Jadi faktor kelelahan perlu menjadi bahan pertimbangan dalam menjalankan ibadah-ibadah sunah. Semangat beribadah perlu tinggi, namun kondisi fisik para jemaah yang bervariasi juga perlu menjadi faktor dalam menentukan siapa-siapa yang mampu secara fisik dan siapa-siapa yang disarankan untuk mengambil istirahat terlebih dahulu, ujar Nova.
Sampai Selasa malam, 58 calon haji Indonesia telah meninggal di Arab Saudi pada musim haji tahun ini. Mayoritas para jemaah meninggal diakibatkan faktor kelelahan sebagai pemicu bangkitnya penyakit bawaan dari Tanah Air.
Sebagai contoh, ada jemaah haji Indonesia yang selama empat hari berada di Mekkah ia telah melaksanakan empat kali umroh. Dan pada proses umroh ke empat, jemaah asal Solo itu pingsan dan tidak bangun untuk selama-lamanya.
Jemaah haji Indonesia diimbau untuk beristirahat total selama tiga hari sebelum proses rukun haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina. Sampai Selasa malam, 172.524 dari 194.000 jemaah haji reguler telah tiba di Mekkah.
Keseluruhan jemaah haji harus telah tiba di Arab Saudi 20 Oktober 2012 karena pada hari itu pukul 24.00 bandara King Abdul Azis Jeddah akan ditutup total untuk kedatangan jemaah dari seluruh dunia.(rr)
Sumber : Yahoo dan Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar