Glest Radio .com - Hasil pengamatan Matahari sejak tahun
2000 menunjukkan jumlah bintik Matahari cenderung menurun hingga
mencapai tingkat terendah tahun 2009. Namun, tahun depan diperkirakan
mulai terjadi peningkatan kejadian bintik Matahari hingga mencapai
puncaknya pada tahun 2013.
Hal ini dipresentasikan Kepala Bidang
Matahari dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(Lapan) Clara Yono Yatini, dalam forum komunikasi kehumasan instansi
pemerintah bertema ”Fenomena 2012”, di Jakarta, Selasa (15/12).
Sri
Kaloka Prabotosari, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lapan,
menambahkan, saat ini Matahari sedang berada pada awal siklus ke-24.
”Menurut perhitungan, puncak siklus terjadi pada sekitar tahun
2012-2013. Saat itu terjadi flare yang sangat besar,” ujarnya.
Munculnya
prediksi Lapan, yang dikuatkan dengan data dari National Oceanic and
Atmospheric Administration (NOAA), menggugurkan prakiraan tahun lalu
yang menyebutkan bahwa puncak bintik Matahari terjadi tahun 2012.
Meski
demikian, lanjut Clara, aktivitas Matahari yang mengancam magnet dan
lingkungan ionosfer dan atmosfer Bumi bukan hanya berupa bintik
Matahari, melainkan ada fenomena lain, seperti flare, lontaran massa
korona (corona mass ejection/CME), badai Matahari, dan partikel
energetik.
Gangguan komunikasi
Hasil
pengamatan sejak tahun 2000, ketika bintik Matahari mengalami
penurunan, gangguan cuaca antariksa justru terjadi karena munculnya
fenomena tersebut, yaitu pada tahun 2000, 2003, dan tahun 2005.
Gangguan
pada tahun-tahun tersebut antara lain mengakibatkan gangguan komunikasi
satelit dan blackout atau padamnya jaringan listrik di beberapa negara.
”Oleh karena itu, pemantauan dan antisipasi menjelang puncak aktivitas
Matahari harus terus dilakukan,” katanya.
Bintik hitam Matahari
mencapai jumlah tertinggi pada tahun 2013 hingga 90 buah. Namun,
prediksi sumber lain menyebutkan 170 buah, sama dengan kejadian tahun
2000.
Di daerah bintik hitam itu terjadi puntiran garis medan
magnet Matahari. Ini berpotensi menimbulkan flare atau ledakan di
permukaan Matahari akibat terbukanya kumparan medan magnet. Selain
melepaskan partikel berenergi tinggi, flare juga memancarkan radiasi
gelombang elektromagnetik dan menimbulkan badai Matahari. (YUN)
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar