• Breaking News

    Glest RadioSini...::...Iklankan Produk dan Usaha Anda di www.glestradio.com atau di Glest Radio ...::...Anda Sedang Mendengarkan Glest Radio Streaming, yang dipancarluaskan dari Graha Glest - Tangerang - Banten....::...GLEST GO Green...:::...Mau Pasang iklan Di Glest Radio atau situs glestradio.com silahkan Klik Di Sini

    PU Turunkan Tim Teliti Cipularang

    Glest Radio .com – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga menurunkan tim pemantau untuk mengevaluasi ruas jalan Tol Cikampek– Purwakarta–Padalarang (Cipularang) dari segi kelaikan fungsi dan operasional. 


    Pemantauan ini dilakukan menyusul kecelakaan beruntun di ruas tol tersebut hingga menewaskan tujuh orang dalam beberapa hari terakhir. Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Ghani Gazali mengatakan, penurunan tim pemantau yang terdiri atas Ditjen Bina Marga dan BPJT telah dimulai sejak Rabu (7/9) hingga beberapa hari ke depan. 

    “Selama dievaluasi jalan tol tetap berfungsi dan tidak ada perintah dari BPJT untuk dilakukan penutupan. Tim pemantauakanterusbekerjahingga waktu yang tidak ditentukan,” kata Ghani saat dihubungi SINDO di Jakarta kemarin. Kelayakan ruas Tol Cipularang dipertanyakan setelah kecelakaan demi kecelakaan terjadi di sana. 

    Terakhir, Rabu (7/9), minibus Isuzu B 2013 YX yang mengangkut pemudik dari Kebumen, Jawa Tengah menyeruduk truk dan mengakibatkan 6 orang tewas,1 luka berat, dan 7 lainnya luka ringan. Kecelakaan itu terjadi di KM 93+100 jalur B (Bandung– Jakarta) yang berlokasi di Desa Pasir Munjul,Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta. 

    Peristiwa maut itu mengingatkan pada insiden kecelakaan yang merenggut nyawa istri pedangdut Saipul Jamil, Virginia Anggraini, dalam kecelakaan tunggal, Sabtu (3/9) lalu. BPJT juga bekerja sama dengan Direktorat Lalu Lintas Mabes Polri untuk mengidentifikasi penyebab beberapa kecelakaan di ruas tol sepanjang 58,5 kilometer (km) itu. Pihaknya juga melakukan pemeriksaan keselamatan (safety audit) di beberapa titik yang dinyatakan rawan kecelakaan.“Tidak hanya Cipularang, tapi (juga) ada beberapa titik rawan kecelakaan lain,”katanya. 

    Setelah hasil evaluasi oleh tim pemantau keluar,menurut Ghani,berkasnya akan dikirim kepada pengelola ruas Tol Cipularang, PT Jasa Marga. Operator jalan tol itu akan melakukan tindakan untuk meminimalisasi kecelakaan di ruas tol tersebut. “Nanti akan diketahui apa permasalahannya, apakah rambunya telah cukup, lalu bisa saja peraturan mengenai maksimal batas kecepatan kendaraan dikurangi atau ditambahkan. 

    Kita tunggu hasil evaluasinya,”kata dia. Hal senada diungkapkan Kepala Kepolisian (Kapolri) Jenderal Polisi Timur Pradopo. Dia mengungkapkan, pihaknya akan mengevaluasi apa yang sebenarnya terjadi di balik banyaknya kecelakaan di ruas Tol Cipularang. “Semua akan dievaluasi,”ujar Timur di Kantor Presiden kemarin. 

    Mantan Kapolda Metro Jaya tersebut menjelaskan,untuk mencegah kecelakaan di Tol Cipularang, kepolisian setempat sebenarnya sudah melakukan sejumlah upaya preventif seperti pemberian rambu pengamanan. Namun, faktor manusia atau pengemudi juga sangat menentukan terjadi kecelakaan. 

    Rambu Kejut 

    Direktur Operasional PT Jasa Marga Adityawarman menyatakan, perseroannya telah melakukan evaluasi terhadap jalan Tol Cipularang terkait sejumlah kecelakaan. Sementara kerusakan jalan tidak ditemukan sehingga dia belum bisa memastikan apa penyebab kecelakaan tersebut. ”Kami masih menunggu hasil pengamatan dari kepolisian di TKP. Tapi, apa pun hasilnya, kalau ada instruksi untuk perbaikanperbaikan, akan kami la-kukan,” katanya. 

    Dia menjelaskan,perseroan telah menambah pita penggaduh (rumble strip) atau rambu kejut untuk meningkatkan kewaspadaan pengemudi di beberapa titik rawan kecelakaan. Adityawarman menambahkan, berdasarkan data dari Jasa Marga sejak H-7 Lebaran hingga H+7 telah ada 10 kecelakaan dengan sembilan korban meninggal dunia. 

    ”Ada penurunan, tahun sebelumnya hingga H+7 dari H-7 ada 25 kecelakaan dengan korban meninggal satu orang,”ungkapnya. Pakar jalan dan jembatan Institut Teknologi Bandung (ITB) Jodi Firmansyah menegaskan, perlu dipasang garis kejut pada titik-titik yang dianggap rawan di ruas Tol Cipularang terutama KM 90-100 jalur Bandung–Jakarta maupun Jakarta–Bandung. Selain itu,pengelola jalan tol juga harus menambah rambu-rambu hingga para pengguna jalan akan lebih jelas melihat kondisi jalan. 

    “Pada dasarnya ruas Tol Cipularang sudah aman untuk dilalui. Namun, untuk memberikan kenyamanan terhadap pengendara, tidak ada salahnya untuk diberikan rambu-rambu baru,”ujar Jodi saat dihubungi kemarin. Menurut dia, kecelakaan yang kerap terjadi pada KM90- 100 ada kemungkinan karena pengendara terlalu nyaman melintas di jalur itu. Karena itu, dia menyarankan agar pada titik tertentu seperti pada jalan yang menurun dan menikung dipasang garis kejut.

     “Kalau ada garis kejut, tentu pengendara akan lebih waspada. Namun, ini juga jangan sampai mengganggu pengendara,” ucapnya. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU Djoko Murjanto menjamin, dari segi kelaikan,ruas jalan Tol Cikampek– Purwakarta–Padalarang (Cipularang) masih bisa difungsikan. Meskipun demikian, saat ini kelaikan ruas tersebut sedang dievaluasi. 

    Menurut dia,sebelum jalan Tol Cipularang dioperasionalkan untuk umum, kementeriannya telah melakukan studi kelaikan baik dari segi keamanan maupun keselamatan pengendara. Dia juga menjamin, kondisi jalan di tol tersebut saat ini dalam keadaan baik.Kalaupun sempat terjadi kasus kecelakaan akhir-akhir ini,(Kecelakaan itu) lebih pada faktor manusia (human error) dari pengendara yang mengantuk ataupun kelelahan. 

    ”Kami melihat tidak ada masalah di jalannya (Cipularang). Tetapi, kalau memang ada evaluasi dari pihak kepolisian bahwa ada masalah,tentu akan kita perbaiki. Jalannya sudah mulus, rambu juga sudah ada,” kata Djoko di Jakarta kemarin. 

    Kecelakaan Tunggal 

    Sementara itu, kecelakaan tunggal kembali terjadi di ruas TolCipularang.Kaliiniterjadidi KM 76+800 A (Jakarta–Bandung), Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta.Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, Mukhyarudin, 27, warga RT 04/04 Desa Tinggar Jaya, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, mengalami luka berat dan harus mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Efarina Etaham (RSU ETA). 

    Korban mengendarai mikrobus bernopol R 1497 GB, tanpa penumpang, yang datang dari Jakarta menuju Bandung, menyeruduk truk yang sedang berhenti di bahu jalan sekitar pukul 08.30 WIB. Polisi belum memberikan keterangan dengan alasan masih melakukan penyelidikan. Dari RSU ETA, dr Susanti menyebutkan, korban mengalami luka di bagian kepala, tangan,dan kaki. heru febrianto/maesaroh/ tantan sulthon/asep supiandi .

    Sumber : Seputar Indonesia

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Hosting Unlimited Indonesia
    DomaiNesia

    Feng Shui

    Promo