GlestRadio.com - Selain tujuh aktivitas di atas, Aswadi juga menyampaikan terkait larangan ihram yang wajib dipatuhi. Para jemaah akan memakai ihram sejak berangkat dari pemondokan sampai nanti melakukan tahalul awal usai melontar jumrah aqabah atau tawaf ifadhah.
Berikut beberapa hal mengenai Pakaian Ihram
pembaca Glestradio.com, Pakaian ihram adalah pakaian yang dipakai oleh orang yang melakukan ibadah haji dan umrah dengan ketentuan, seperti misalnya para jemaah pria memakai dua helai kain yang tidak berjahit, satu diselendangkan di bahu dan satu disarungkan menutupi pusar sampai dengan lutut.
Tidak boleh memakai baju, celana atau kain biasa. Diperbolehkan memakai ikat pinggang, jam tangan dan alas kaki yang tidak menutup mata kaki ketika salat.
Ketika jemaah melakukan tawaf, disunnahkan memakai kain ihram dikenakan dengan cara idtiba, yaitu dengan membuka bahu sebelah kanan dengan membiarkan bahu sebelah kiri tertutup kain ihram.
Bagi jemaah wanita memakai pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan. Sebaiknya memakai pakaian biasa seperti mukena yang dapat menutupi semua aurat.
Sebelum ihram, disunahkan untuk melakukan beberapa hal, yakni mandi, memakai wangi-wangian, menyisir rambut dan memotong kuku.
Sealin itu hal-hal yang dilarang selama ihram adalah berkaos tangan atau menutup telapak tangan dan menutup muka atau bercadar bagi jemaah perempuan.
Dan larangan lainnnya saat ihram yaitu memakai wangi-wangian kecuali yang dipakai sebelum berihram, memotong kuku dan mencukur atau mencabut bulu badan, berburu atau menggangu atau membunuh binatang dengan cara apapun. Nikah, menikahkan atau meminang wanita untuk dinikahi, bercumbu atau bersetubuh, mencaci atau bertengkar mengucap kata-kata kotor dan memotong pepohonan.
Sumber : Berbagai Sumber.
terima kasih infonya
BalasHapus