GlestRadio.com - Gubernur DKI Joko Widodo tak setengah-setengah menata Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur. Jika proses penataan taman rampung, maka dia akan menambahkan wisata air, yakni berupa perahu bebek di waduk.
"Ada wisata airnya, ada bebek-bebekan. Nggak cuma itu, ada uler-uleran juga," ujar Jokowi saat berkunjung ke waduk itu, Senin (21/10/2013).
Jokowi menjelaskan, masyarakat di DKI Jakarta perlu memperoleh sosialisasi pentingnya ruang terbuka hijau bagi pusat aktivitas. Salah satunya adalah dengan membuka fasilitas soal aktivitas warga di sejumlah ruang terbuka hijau, termasuk wisata air.
Dengan begitu, warga memiliki "budaya taman", seperti dikutip dari pengamat perkotaan Universitas Trisakti, Nirwono Joga. Menurutnya budaya taman adalah kondisi masyarakat yang menjadikan taman sebagai salah satu pusat aktivitasnya sehari-hari. Mulai dari bermain, belajar, hingga soal interaksi sosial.
Jokowi juga sempat melontarkan candaan bahwa warga bisa berenang di waduk seluas 8 hektar tersebut. Wartawan pun nyeletuk, "Enggak gatel-gatel apa, Pak?" Jokowi pun menjawab, "Lah kan ditanya, bisa buat berenang atau enggak, ya saya jawab iya bisa, tapi gatel-gatel," ujarnya.
Baru 20 persen
Di waduk tersebut, Jokowi sempat berkeliling di sisi selatan, sisi yang tamannya mulai ditata. Bau tak sedap pun mengiringi langkah sang gubernur melihat sisi timur, tempat sebagian rumah warga masih tampak berdiri. Sementara itu, di sisi sebelahnya, area waduk tampak telah bersih.
"Aduh, pusing, bau dari mana ya ini," ujar Jokowi sambil menutup hidungnya di tepi waduk tersebut.
Jokowi memprediksi, bau itu berasal dari sampah atau limbah yang ada di waduk tersebut. Ia mengatakan, hingga saat ini, penataan baru 20 persen. Ia pun yakin, bau seperti itu tak tercium lagi jika penataan taman selesai.
Sebelumnya diberitakan, kawasan Waduk Ria Rio akan ditata oleh empat instansi. Sisi barat, timur, dan utara akan dibangun oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Adapun sisi selatan akan dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo. Sementara itu, normalisasi waduk akan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Semuanya menggunakan APBD.
Editor : Eko Hendrawan Sofyan
Sumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar