“Oleh karena itu pada bulan Januari ini mulai diterapkan Peraturan Bupati Nomor 49 Tahun 2012 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Penegakan Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Tangerang dan penerapan absensi sidik jari,” kata Ismet Iskandar dari www.tangerangkab.org
Tujuan utama dari diterbitkannya Perbup tersebut adalah untuk memberikan kejelasan tentang penegakan disiplin pegawai serta kejelasan dalam pemberian Penghargaan dan Hukuman kepada PNS, sehingga diharapkan seluruh PNS secara konsisten melaksanakan aturan ini.
Penegakan disiplin pegawai ini hendaknya dilaksanakan dengan kesadaran diri, jangan karena adanya “Punishment” berupa pemotongan TPP, saudara-saudara merasa terpaksa harus mengikuti peraturan ini, karena tujuan dari peraturan dan pemberlakukan absensi sidik jari ini bukan adanya pemotongan TPP, melainkan agar pemerintah daerah dapat lebih mudah mengukur tingkat disiplin setiap pegawainya. Jika terjadi pelanggaran disiplin, selain pemotongan TPP, saudara-saudara juga akan dikenakan sanksi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
“Saya sangat bersyukur bahwa dalam beberapa tahun terakhir Pemerintah Kabupaten Tangerang terus menunjukkan kinerja yang semakin baik, cukup banyak prestasi-prestasi yang berhasil diraih, selainitu juga adanya peningkatan-peningkatan dari sisi pendapatan daerah dan APBD, yang tentunya sangat bermanfaat bagi peningkatan pembangunan di Kabupaten Tangerang dan juga peningkatan kesejahteraan PNS Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui peningkatan TPP.
Namun, ternyata harapan pak Ismet untuk meningkatkan kinerja PNS Kabupaten Tangerang di banyak menuai pro dan kontra, dan dipandang sebagai salah satu unsur kepentingan.
Pro contranya adalah dikarenakan banyaknya PNS Kabupaten Tangerang yang tinggal di Kota Tangerang, dimana mobilitas mereka sangat terganggu dengan jarak tempuh dan fasilitas kendaraan umum. Selain itu minimnya fasilitas terhadap para PNS Kabupaten Tangerang dalam penerapan 100% kedisiplinan dinilai memberatkan para PNS, berbeda dengan Kota Tangerang yang telah melakukan kedisiplinan sebagai tolak ukur karier PNS dan memberikan fasilitas yang layak kepada para PNS-nya.
"Kalau kita harus disiplin mengejar absen, apakah menjamin pekerjaan selesai, selama ini setiap pekerjaan di Pemkab kabupaten selalu selasai dan mendapat banyak penghargaan, namun apakah dengan melakukan absen sidik jari pagi sore, ada reward khusus untuk kami" Tangkas salah satu PNS Kabupaten Tangerang yang enggan disebutkan namanya.
Disisi lain, Lembaga Swadaya Masyarakat Tangerang Hijau menilai langkah pemkab Tangerang terhadap kedisiplinan kinerja PNS Kabupaten Tangerang adalah bagus, namun apakah proses pengawasannya sebagus niatnya. " Yang menjadi pertanyaannya, akan di kemanakan dana hasil pemotongan uang TPP para PNS Kabupaten Tangerang, jangan menjadi ladang korupsi lagi bagi para pajabat pemkab dengan embel-embel kedisiplinan, apalagi santer terdengar bahwa lahirnya perbub kedisiplinan ini adalah agar plt sekda menjadi sekda definitif dengan gebrakan Perbub tersebut,berati ada permainan politik di balik pendisiplinan ini." Ujar Irwanto, koordinaor Kabupaten Tangerang.
Hal ini senada dengan ungkapan LSM Cinta Negeri ," kita lihat saja niat baik pemkab kabupaten Tangerang, semoga bisa jalan di jalan yang lurus, jangan kedisiplinan PNS Kabupaten Tangerang ini menjadi Proyek sebagian pejabat kabupaten Tangerang" Jelas Pipin Fimanudin,dari LSM Cinta Negeri. (ARI)
wah,,mantap kaloo pake absensi sidik jari online.biar lebih tertib,,
BalasHapussemoga mesin ini dapat berjalan seperti yang diharapkan,,
BalasHapusabsensi sidik jari
absensi wajah