Glest RADIO - Ibu rumah tangga (IRT) harus lebih kreatif dalam menyiasati banyaknya keperluan dalam keluarga dengan penghasilan suami yang terkadang tidak mencukupi. Hal itu dikatakan pemerhati masalah perempuan dan keluarga di Jayapura, Juliana Langowuyo.
Ia menjelaskan, tuntutan ekonomi keluarga yang semakin tinggi membuat para ibu rumah tangga terkadang sudah kehabisan uang belanja sebelum waktunya. "Jangan sampai besar pasak daripada tiang atau pengeluaran lebih banyak dari pemasukan," kata Juliana.
Ia mengungkapkan, langkah sederhana yang perlu menjadi prinsip dari para IRT yakni jangan sampai membelanjakan sesuatu barang hanya karena mengikuti keinginan tanpa melihat kegunaannya. "Harus diakui dewasa ini banyak IRT yang membeli sesuatu hanya karena ikut-ikutan dengan orang lain yang sudah membelinya," ujarnya.
Ia mencontohkan banyaknya IRT yang karena tergiur oleh barang obralan di pasar maupun di pertokoan yang dijual dengan harga di bawah standar, lantas langsung membelinya. "Padahal barang yang dibeli tersebut sebenarnya sudah dimilikinya, ini sama saja pemborosan," terang Juliana.
Harus diingat, katanya menambahkan, masalah ekonomi merupakan salah satu penyebab utama terjadinya pertengkaran dalam keluarga yang berdampak pada terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). "Artinya tidak semua suami mempunyai penghasilan yang besar. Di sini bagaimana sang istri bisa menggunakan sesuai keperluan," papar Juliana.
Ia menjelaskan, tuntutan ekonomi keluarga yang semakin tinggi membuat para ibu rumah tangga terkadang sudah kehabisan uang belanja sebelum waktunya. "Jangan sampai besar pasak daripada tiang atau pengeluaran lebih banyak dari pemasukan," kata Juliana.
Ia mengungkapkan, langkah sederhana yang perlu menjadi prinsip dari para IRT yakni jangan sampai membelanjakan sesuatu barang hanya karena mengikuti keinginan tanpa melihat kegunaannya. "Harus diakui dewasa ini banyak IRT yang membeli sesuatu hanya karena ikut-ikutan dengan orang lain yang sudah membelinya," ujarnya.
Ia mencontohkan banyaknya IRT yang karena tergiur oleh barang obralan di pasar maupun di pertokoan yang dijual dengan harga di bawah standar, lantas langsung membelinya. "Padahal barang yang dibeli tersebut sebenarnya sudah dimilikinya, ini sama saja pemborosan," terang Juliana.
Harus diingat, katanya menambahkan, masalah ekonomi merupakan salah satu penyebab utama terjadinya pertengkaran dalam keluarga yang berdampak pada terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). "Artinya tidak semua suami mempunyai penghasilan yang besar. Di sini bagaimana sang istri bisa menggunakan sesuai keperluan," papar Juliana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar